Strategi Pengendalian Diri Dalam Bimbingan dan Konseling


Mencermati kekurangberhasilan pengajaran di sekolah dasar merupa- kan masalah pendidikan secara nasional yang perlu mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, baik pemerintah, masarakat pada umumnya dan pendidik pada khususnya. Rendahnya mutu pendidikan sekolah dasar sering ditunjukkan oleh besarnya angka persentase putus sekolah atau tinggal kelas. Berdasarkan penelitian Soedijarto (1981) seperti dikutip oleh Sukiman (2000), kualitas hasil belajar siswa sekolah dasar dinyatakan rendah. Rendahnya kualitas belajar di sekolah dasar mencapai 50%. Kualitas tersebut dipengaruhi antara lain karena variabel sikap negative siswa terhadap bidang studi, lingkungan rumah, dan kurangnya partisipasi siswa dalam proses belajar .
Untuk mengubah dan memperbaiki perilaku yang menghambat belajar di dalam kelas
sebaiknya dimulai sejak dini dalam hal ini adalah guru kelas di sekolah dasar yang sekaligus mendapat tugas sebagai guru pembimbing memiliki peran yang sangat strategis. Guru kelas sebagai guru pembimbing mempunyai tugas dan kewajiban membantu anak untuk mengembangkan seluruh potensi siswa, sekaligus membantu siswa yang mengalami kesulitan akademis dan juga yang mengalami gangguan emosinya termasuk bagaimana siswa mampu mengendalikan dirinya utamanya perilaku yang menghambat belajar yang pada akhirnya siswa mampu meningkatkan prestasi belajar secara optimal.
            Guru kelas sebagai pengubah perilaku yang menghambat belajar siswa di dalam kelas dapat menggunakan prosedur mengajarkan perilaku pe ngendalian diri kepada siswa. (Workman, 1982 : 4). Prosedur mengajarkan teknik perilaku pengendalian diri (self – control) dilaksanakan dengan meng -gunakan tiga cara yaitu :
1.      Penilaian diri (self – assessment ).
2.      Pemantauan diri ( self monitoring).
3.      Penguatan diri (self- reinforcement).

Untuk itu perlu penelitian tentang keefektifan teknik pengendalian diri pada siswa secara spesifik yang dapat dipertanggungjawabkan secara teoritis dan secara empiris teruji keefektifannya guna membantu para guru untuk me -nurunkan perilaku penghambat dalam belajar siswa yang muaranya dapat.
Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan kemanusiaan yang tujuannya membantu individu untuk dapat membuat dan menentukan pilihannya sendiri dan penyesuaian serta pemecahan masalah secara cerdas . “Guidance is the help given by one person to another in making intelligent choices and adjusment and in solving problem” (Jones and Steward , 1970 dalam Prayitno,1999)
Kemampuan mengadakan pilihan dan penyesuaian secara bijaksana bukan merupakan kemampuan yang bersifat bawaan atau warisan tetapi harus dipelajari dalam proses perkembangannya . Lester D.Crow and Alice D.Crow seperti dikutip oleh Sukiman ( 2000 : 15 ) menyatakan : “ Guidance is assisten made available by personall qualified and adequately trained man or women to an individual of any age to help him manage his own life activities develop his own point of view , make his own decisions and his own burdens” menurut Crow and Crow tujuan bimbingan pada dasarnya ditujukan kepada seorang laki – laki atau perempuan , agar klien memiliki kepribadian yang memadahi dan terlatih dengan baik dalam sembarang usia sehingga klien memperoleh kemandirian dalam membuat rencana dan keputusan – keputusan. diarahkan untuk mencapai kemandirian, pengarahan diri dan mendisiplinkan diri sendiri klien.

Simpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1.      Teknik pengendalian diri efektif menurunkan frekuensi perilaku meng – hambat belajar siswa kelas lima Sekolah Dasar Negeri 03 Demaan Kudus.
2.      Hasil analisis menunjukkan bahwa, angka base-rate perilaku mengham bat belajar dari 10 siswa kelas lima Sekolah Dasar Negeri 03 Demaan Kudus selama 4 hari setelah perlakuan menggunakan tiga komponen teknik pengendalian diri yaitu
3.      teknik penilaian diri, pemantauan diri dan penguatan diri yang dilancarkan selama 9 hari maka teknik pengenda-lian diri efektif menurunkan frekuensi perilaku menghambat belajar di da lam kelas

DAFTAR PUSTAKA
·         Bell Gredler, M.E.1986. Learning and instruction theory into practice.(Terje –mahan Munandir). Jakarta :Rajawali Press.
·         Bobbi DePorter & Mike Hemacki. 1992. Quantum learning : Unleashing the genius in you. New York : Dell Publishing.
·         Bobbi DePorter, Mark Reardon & Sarah Singer. 1999. Quantum teaching : Orchestrating student success. Boston : Allyn & Bacon Company.
·         Corey Gerald 1987. Theory and practice of counseling and psychotherapy. Pacific Grove :
Brooks / Cole Publising Company, Edisi IV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar