Beban Kerja Guru

Beban kerja guru sesuai PP 74/2008 ttg Guru adalah 24-40 jam/minggu dan sebagai pegawai 37,5 jam kerja dalam satu minggu. Ketentuan ini, sesuai Pasal 52, 53, 54 yang bunyi pasalnya sebagai berikut.

Beban kerja yang dimaksud adalah termasuk pengaturan tugas sebagai kepala sekolah, wakil, pengawas, pembimbing ekstrakurikuler, dan guru piket.

Pasal 52
(1)   Beban kerja Guru mencakup kegiatan pokok:
a. merencanakan pembelajaran;
b. melaksanakan pembelajaran;
c. menilai hasil pembelajaran;
d. membimbing dan melatih peserta didik; dan
e. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja Guru.
 
Penjelasan Pasal 52 Ayat (1) Huruf e
Yang  dimaksud  dengan  “tugas  tambahan”,  misalnya menjadi  pembina  pramuka,  pembimbing  kegiatan  karya ilmiah remaja, dan guru piket. 

(2)  Beban kerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah.

Penjelasan Pasal 52 Ayat (2) 
Istilah tatap muka berlaku untuk pelaksanaan beban kerja guru yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran. 
Beban kerja guru untuk melaksanakan pembelajaran paling sedikit  24  (dua  puluh  empat)  jam  tatap  muka  dan  paling banyak  40  (empat  puluh)  jam  tatap  muka  dalam  1  (satu) minggu tersebut merupakan bagian jam kerja dari jam kerja sebagai pegawai yang secara keseluruhan paling sedikit 37,5  (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja dalam 1 (satu) minggu.
Guru Tetap yang tidak dapat memenuhi beban kerja paling sedikit  24  (dua  puluh  empat)  jam  tatap  muka  dan  paling banyak  40  (empat  puluh)  jam  tatap  muka  dalam  1  (satu) minggu pada satuan pendidikan di mana dia diangkat sebagai Guru  Tetap,  dapat  memenuhi  beban  kerjanya  dengan mengajar  di  sekolah  atau  madrasah  sesuai  dengan  mata pelajaran yang diampunya. 

(3)   Pemenuhan beban kerja paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak  40 (empat puluh)  jam  tatap  muka  dalam  1  (satu)  minggu sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (2)  dilaksanakan dengan ketentuan paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satuan pendidikan tempat tugasnya sebagai Guru Tetap.

Pasal 53
Menteri dapat menetapkan ekuivalensi beban kerja untuk memenuhi ketentuan beban kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) dan ayat (3) bagi Guru yang:
a. bertugas pada satuan pendidikan layanan khusus;
b. berkeahlian khusus;
c. dan/atau dibutuhkan atas dasar pertimbangan kepentingan nasional.

Pasal 54
(1)   Beban  kerja  kepala  satuan  pendidikan  yang memperoleh  tunjangan  profesi  dan  maslahat tambahan adalah paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu atau membimbing 40 (empat  puluh)  peserta  didik  bagi  kepala  satuan pendidikan  yang  berasal  dari  Guru  bimbingan  dan konseling atau konselor. 

(2)   Beban  kerja  wakil  kepala  satuan  pendidikan  yang memperoleh  tunjangan  profesi  dan  maslahat tambahan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu atau membimbing 80  (delapan  puluh)  peserta  didik  bagi  wakil  kepala satuan pendidikan yang berasal dari Guru bimbingan dan konseling atau konselor. 

(3)   Beban  kerja  ketua  program  keahlian  satuan pendidikan yang memperoleh tunjangan profesi dan
maslahat  tambahan adalah  paling  sedikit  12  (dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. 

(4)   Beban kerja kepala perpustakaan satuan pendidikan yang  memperoleh  tunjangan  profesi  dan  maslahat tambahan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. 

(5)   Beban kerja kepala laboratorium, bengkel, atau unit produksi  satuan  pendidikan  yang  memperoleh
tunjangan  profesi  dan  maslahat  tambahan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

(6)   Beban  kerja  Guru  bimbingan  dan  konseling  atau konselor  yang  memperoleh  tunjangan  profesi  dan maslahat tambahan      adalah mengampu bimbingan dan konseling  paling  sedikit  150  (seratus  lima  puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan.

Penjelasan Pasal 54 Ayat (6) 
Yang dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling”  adalah  pemberian  perhatian,  pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150  (seratus  lima  puluh)  peserta  didik,  yang  dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan yang memerlukan.

(7)   Beban  kerja  pembimbing  khusus  pada  satuan pendidikan  yang  menyelenggarakan  pendidikan inklusi  atau  pendidikan  terpadu  yang  memperoleh tunjangan  profesi  dan  maslahat  tambahan  adalah paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
 
(8)   Beban kerja pengawas satuan pendidikan, pengawas mata  pelajaran,  atau  pengawas  kelompok  mata pelajaran dalam melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan  profesional  Guru  dan  pengawasan  yang ekuivalen dengan paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam pembelajaran tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

(9)   Ketentuan lebih lanjut tentang beban kerja pengawas yang  ekuivalen  dengan  24  (dua  puluh  empat)  jam tatap  muka  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (8) ditetapkan oleh Menteri.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar